Artikel Saling Singgung = Bibit Cyberbullying
Saling Singgung = Bibit Cyberbullying
oleh : Sitti Nadia Tri Septiani
“Aduh kok ada ya orang seperti itu, dia
itu sok pintar!” atau “Ih, munafik banget si blablabla!”. Nah, pernah
membaca status semacam itu? Atau bahkan lebih parah? Status ataupun
postingan kalimat yang dapat memicu ketersinggungan orang lain. Apalagi,
jika terang-terangan menyebutkan nama seseorang dan menambahkan kalimat
kasar. Sudah dapat dipastikan, jika suatu hari nanti orang tersebut
membacanya akan menimbulkan masalah yang lebih parah. Bahkan, bisa jadi
teman-teman kita di sosial media tersinggung dengan status tersebut
walaupun kenyataannya bukan dia yang dimaksud. Terjadilah
kesalahpahaman.
Sekarang, dengan bantuan internet kita
semua bisa berkomunikasi dengan mudah,cepat dan murah. Jejaring sosial
media pun mulai bermunculan dan bahkan semakin marak. Hal tersebut
semakin mempermudah kita dalam berkomunikasi. Saya yakin hampir 95%
pengguna internet aktif telah memiliki akun sosial media. Saya pun
memiliki akun sosial media bahkan lebih dari satu yakni diantaranya
Facebook, Twitter dan G+. Akun sosial media sangat membantu kita untuk
menambah teman, dan bersosialisasi. Hal tersebut seakan menjadi
kebiasaan sehari-hari.
Nah, semakin seringnya bersosialisasi
melalui sosial media. Seakan-akan sosial media tersebut telah beralih
fungsi menjadi diary. Tak jarang, hanya untuk sekedar ingin makan pun
harus mengupdate status terlebih dahulu. Sehingga, secara tidak langsung
telah menjadi kebiasaan kalau apapun yang terjadi atau yang dirasakan
dapat dengan bebas di ceritakan di sosial media.
Faktor tersebutlah yang kerap menjadi
pemicu fenomena seperti ketersinggungan yang berakhir pada saling ejek
atau bahkan hingga mencapai tahap cyberbullying terjadi. Bagaimana
tidak? Ketika memiliki masalah para pengguna sosial media malah curhat
di akunnya masing-masing. Bahkan, saat tengah mengahadapi masalah dengan
orang lain di dunia nyata pun sampai dibawa-bawa ke sosial media.
Curhat di sosial media memanglah sangat wajar dan tidak apa-apa asal
tetap memperhatikan etika yang ada. Seharusnya, kita lebih bisa menjaga
tutur kata saat ingin memosting sesuatu. Sebab, postingan yang kita
kirim akan dibaca oleh banyak orang.
Menurut fakta lapangan, fenomena saling
sindir ini semakin marak. Contohnya, kasus yang tak lama ini dilansir
oleh sindonews.com pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2013 yakni Akibat
saling ejek di situs jaringan sosial Facebook, sejumlah gadis remaja di
Jalan Daeng Ramang, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar,
terlibat saling pukul. (ini bukan anggota komunitas blogger pelajar maros)
Berita serupa juga dilansir di www.trustkota.com
pada tanggal 5 Februari 2013 yakni hanya karena saling ejek di jejaring
sosial Twiter mengenai cowok, seorang siswi babak belur dipukuli.
Akibatnya, kasus ini dibawa ke meja pengadilan. Nah, terkhusus kasus ini
mulanya hanya karena ketersinggungan di dunia nyata hingga di bawa-bawa
ke dunia maya dan mulailah saling ejek satu sama lain.
Dari 2 contoh kasus diatas dapat
dilihat bagaimana dampak bahaya yang ditimbulkan akibat saling
ejek-mengejek di internet (cyberbullying). Hanya karena saling ejek
ataupun singgung menyinggung di sosial media hingga terbawa sampai ke
pengadilan. Bahkan, terdapat beberapa berita ada beberapa remaja yang
memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena tak tahan atas tindakan
tersebut.
Ternyata, kebebasan berpendapat dan
mengakses segala sesuatu di internet untamanya di sosial media dapat
menjadi boomerang. Seperti pada artikel saya sebelumnya mengenai bahaya
sexting, hal tersebut juga sangat erat kaitannya dengan fenomena
cyberbullying. Dari fenomena sexting pun seseorang dapat mempermalukan
seseorang dan terjadilah cyberbullying. Perlu diketahui, cyberbullying
bukan hanya sekedar menyinggung, menindas atau mengejek seseorang
melalui media internet/elektronik. Tapi, menyebarkan gossip yang tak
sedap tentang seseorang, menerornya melalui email ataupun pesan singkat,
menyebarkan informasi pribadinya, bahkan menyebarkan gambar pribadi
seseorang dengan maksud mempermalukannya pun termasuk perilaku
cyberbullying.
Untuk lebih jelasnya, Cyberbullying dalam pemahaman hukum (menurut definitions.uslegal.com) adalah :
- Aktivitas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara disengaja, berulang, mengandung permusuhan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan untuk melukai orang lain (kelompok atau indvidu).
- Penggunaan teknologi komunikasi untuk tujuan merugikan orang lain
- Penggunaan layanan internet dan teknologi mobile seperti halaman web, grup diskusi serta instant messaging atau SMS (atau email) dengan maksud merugikan orang lain
- “Proses menggunakan internet, ponsel atau perangkat lain untuk mengirim atau mengirim teks atau gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain”. (The National Crime Prevention Council)
Nah? Kalau begitu, sikap para komunitas
Anti-fans di sosial media terhadap beberapa artis pun apa termasuk
perilaku cyberbullying? Boleh saya simpulkan bahwa jawabannya adalah
IYA. Mengapa? Karena, tak jarang dari mereka terang-terangan menghina
bahkan sengaja membuat blog/website untuk membicarakan kejelekan sang
artis. Hingga, menyebarkan isu yang tak sedap terkait artis tersebut.
Bukan hanya itu, perilaku seseorang yang sengaja membuat akun palsu atas
nama target (orang yang ingin di bully) dan memosting hal-hal tak
senonoh sehingga mengundang persepsi masyarakat atau teman sang target
menjadi negatif. Sehingga, sang target pun di jauhi oleh teman-temannya.
Sudah semakin jelas betapa berbahayanya
cyberbullying ini. Sangat merusak mental dan psikis seseorang utamanya
sang target. Bahkan dapat terbawa ke meja pengadilan seperti pada kasus
yang telah saya paparkan sebelumnya. Di dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juga sangat tidak
meng-halalkan aktifitas cyberbullying ini. Seseorang yang dilaporkan
telah melakukan cyberbullying sudah pasti melanggar UU tersebut.
Lalu? Bagaimana pencegahan
cyberbullying? Menurut pengamatan saya dan ini sekedar saran bagi kita
semua khususnya remaja yang sangat rentan menjadi pelaku bahkan korban.
1. Think before posting! Kalimat yang
kita ingin posting menjadi sebuah status sebaiknya di pikirkan dan di
evaluasi terlebih dahulu. Jangan sampai tergolong sebagai kalimat
provokator atau bahkan menyinggung unsur SARA sebab pengguna internet
memiliki keanekaragaman budaya serta agama masing-masing.
2. Jika memiliki masalah
ketersinggungan di dunia nyata, maka selesaikanlah secara baik-baik.
Jangan menggunakan sosial media/ internet sebagai tempat pelampiasan
menumpahkan amarah yang bisa saja memicu kata-kata kasar dapat
terposting.
3. Jangan memasang foto yang tidak
senonoh alias terlalu terbuka sebab dapat dijadikan target bahan
ledekan/cemohan. Jangan sekali-kali melakukan sexting karena dapat
dampaknya dapat mengarah pada cyberbullying.
4. Jangan terpengaruh jika ada teman
yang mengajak bersekongkol untuk melakukan hal-hal yang menjurus
cyberbullyin terhadap orang lain dan jangan pula membalas aksi
cyberbullying karena sama saja anda telah menjadi pelaku juga.
5. Tanamkan, bahwa cyberbullying tidak
ada manfaatnya bahkan dapat merugikan diri kamu sendiri. Kamu bisa
terjerat berbagai UU dan bisa diproses secara hukum jika terbukti
melakukan cyberbullying.
6. Jika menemukan perilaku pengguna
internet yang mengarah pada perilaku cyberbullying, pertama blokirlah
orang tersebut dari lingkaran pertemanan anda di social media. Jika
masih saja seperti itu dan makin keterlaluan, segera laporkan kepada
orang dewasa untuk menindak lanjutinya atau segera laporkan kepada pihak
yang berwenang. Yang paling penting, jangan lupa untuk menyimpan segala
buktinya.
7. Harap selalu menjunjung tinggi
segala etika baik dalam menggunakan internet. Berperilaku sopan di
internet dapat menghindarkan kita dari indikasi sebagai pelaku
cyberbullying dan segala cybercrime lainnya.
Ingatlah, dalam menggunakan internet ada
aturan dan etikanya. Maka, sudah sepantasnya kita junjung tinggi
penggunaan internet sehat dan aman. :)
Salam…
Sumber tulisan : Akun pribadi kompasiana http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/10/12/saling-singgung-bibit-cyberbullying-599815.html
Sumber refrensi : http://karyatulisuksw.blogspot.com/2013/07/tugas-diskusi-cyberbullying-dalam-sudut.html
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1DNU6ANX51sNHVHNnBHAiZbD0uvHbawClDDUd5yYa99eWMtHiz7go1jAn88OwyMN1s7xb1RAPyCci84e7RZzjaZq8xXuPH7G8D080XnDSZb9LuGdR3VpxJC-OhRk9swQeen8h0HZEObc/s320/images+(1).jpg
Posting Komentar
Coretkanlah Opinimu :)