Artikel Saling Singgung = Bibit Cyberbullying

Unknown Reply 01.45

 Saling Singgung = Bibit Cyberbullying

oleh : Sitti Nadia Tri Septiani


“Aduh kok ada ya orang seperti itu, dia itu sok pintar!” atau “Ih, munafik banget si blablabla!”. Nah, pernah membaca status semacam itu? Atau bahkan lebih parah? Status ataupun postingan kalimat yang dapat memicu ketersinggungan orang lain. Apalagi, jika terang-terangan menyebutkan nama seseorang dan menambahkan kalimat kasar. Sudah dapat dipastikan, jika suatu hari nanti orang tersebut membacanya akan menimbulkan masalah yang lebih parah. Bahkan, bisa jadi teman-teman kita di sosial media tersinggung dengan status tersebut walaupun kenyataannya bukan dia yang dimaksud. Terjadilah kesalahpahaman.


Sekarang, dengan bantuan internet kita semua bisa berkomunikasi dengan mudah,cepat dan murah. Jejaring sosial media pun mulai bermunculan dan bahkan semakin marak. Hal tersebut semakin mempermudah kita dalam berkomunikasi. Saya yakin hampir 95% pengguna internet aktif telah memiliki akun sosial media. Saya pun memiliki akun sosial media bahkan lebih dari satu yakni diantaranya Facebook, Twitter dan G+. Akun sosial media sangat membantu kita untuk menambah teman, dan bersosialisasi. Hal tersebut seakan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Nah, semakin seringnya bersosialisasi melalui sosial media. Seakan-akan sosial media tersebut telah beralih fungsi menjadi diary. Tak jarang, hanya untuk sekedar ingin makan pun harus mengupdate status terlebih dahulu. Sehingga, secara tidak langsung telah menjadi kebiasaan kalau apapun yang terjadi atau yang dirasakan dapat dengan bebas di ceritakan di sosial media.

Faktor tersebutlah yang kerap menjadi pemicu fenomena seperti ketersinggungan yang berakhir pada saling ejek atau bahkan hingga mencapai tahap cyberbullying terjadi. Bagaimana tidak? Ketika memiliki masalah para pengguna sosial media malah curhat di akunnya masing-masing. Bahkan, saat tengah mengahadapi masalah dengan orang lain di dunia nyata pun sampai dibawa-bawa ke sosial media. Curhat di sosial media memanglah sangat wajar dan tidak apa-apa asal tetap memperhatikan etika yang ada. Seharusnya, kita lebih bisa menjaga tutur kata saat ingin memosting sesuatu. Sebab, postingan yang kita kirim akan dibaca oleh banyak orang.

Menurut fakta lapangan, fenomena saling sindir ini semakin marak. Contohnya, kasus yang tak lama ini dilansir oleh sindonews.com pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2013 yakni Akibat saling ejek di situs jaringan sosial Facebook, sejumlah gadis remaja di Jalan Daeng Ramang, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terlibat saling pukul. (ini bukan anggota komunitas blogger pelajar maros)

Berita serupa juga dilansir di www.trustkota.com pada tanggal 5 Februari 2013 yakni hanya karena saling ejek di jejaring sosial Twiter mengenai cowok, seorang siswi babak belur dipukuli. Akibatnya, kasus ini dibawa ke meja pengadilan. Nah, terkhusus kasus ini mulanya hanya karena ketersinggungan di dunia nyata hingga di bawa-bawa ke dunia maya dan mulailah saling ejek satu sama lain.

Dari 2 contoh kasus diatas dapat dilihat bagaimana dampak bahaya yang ditimbulkan akibat saling ejek-mengejek di internet (cyberbullying). Hanya karena saling ejek ataupun singgung menyinggung di sosial media hingga terbawa sampai ke pengadilan. Bahkan, terdapat beberapa berita ada beberapa remaja yang memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena tak tahan atas tindakan tersebut.

Ternyata, kebebasan berpendapat dan mengakses segala sesuatu di internet untamanya di sosial media dapat menjadi boomerang. Seperti pada artikel saya sebelumnya mengenai bahaya sexting, hal tersebut juga sangat erat kaitannya dengan fenomena cyberbullying. Dari fenomena sexting pun seseorang dapat mempermalukan seseorang dan terjadilah cyberbullying. Perlu diketahui, cyberbullying bukan hanya sekedar menyinggung, menindas atau mengejek seseorang melalui media internet/elektronik. Tapi, menyebarkan gossip yang tak sedap tentang seseorang, menerornya melalui email ataupun pesan singkat, menyebarkan informasi pribadinya, bahkan menyebarkan gambar pribadi seseorang dengan maksud mempermalukannya pun termasuk perilaku cyberbullying.

Untuk lebih jelasnya, Cyberbullying dalam pemahaman hukum  (menurut definitions.uslegal.com) adalah :
  • Aktivitas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara disengaja, berulang, mengandung permusuhan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan untuk melukai orang lain (kelompok atau indvidu).
  • Penggunaan teknologi komunikasi untuk tujuan merugikan orang lain
  • Penggunaan layanan internet dan teknologi mobile seperti halaman web, grup diskusi serta instant messaging atau SMS (atau email) dengan maksud merugikan orang lain
  • “Proses menggunakan internet, ponsel atau perangkat lain untuk mengirim atau mengirim teks atau gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain”. (The National Crime Prevention Council)
Nah? Kalau begitu, sikap para komunitas Anti-fans di sosial media terhadap beberapa artis pun apa termasuk perilaku cyberbullying? Boleh saya simpulkan bahwa jawabannya adalah IYA. Mengapa? Karena, tak jarang dari mereka terang-terangan menghina bahkan sengaja membuat blog/website untuk membicarakan kejelekan sang artis. Hingga, menyebarkan isu yang tak sedap terkait artis tersebut. Bukan hanya itu, perilaku seseorang yang sengaja membuat akun palsu atas nama target (orang yang ingin di bully) dan memosting hal-hal tak senonoh sehingga mengundang persepsi masyarakat atau teman sang target menjadi negatif. Sehingga, sang target pun di jauhi oleh teman-temannya.

Sudah semakin jelas betapa berbahayanya cyberbullying ini. Sangat merusak mental dan psikis seseorang utamanya sang target. Bahkan dapat terbawa ke meja pengadilan seperti pada kasus yang telah saya paparkan sebelumnya. Di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juga sangat tidak meng-halalkan aktifitas cyberbullying ini. Seseorang yang dilaporkan telah melakukan cyberbullying sudah pasti melanggar UU tersebut.

Lalu? Bagaimana pencegahan cyberbullying? Menurut pengamatan saya dan ini sekedar saran bagi kita semua khususnya remaja yang sangat rentan menjadi pelaku bahkan korban.

1.   Think before posting! Kalimat yang kita ingin posting menjadi sebuah status sebaiknya di pikirkan dan di evaluasi terlebih dahulu. Jangan sampai tergolong sebagai kalimat provokator atau bahkan menyinggung unsur SARA sebab pengguna internet memiliki keanekaragaman budaya serta agama masing-masing.

2.   Jika memiliki masalah ketersinggungan di dunia nyata, maka selesaikanlah secara baik-baik. Jangan menggunakan sosial media/ internet sebagai tempat pelampiasan menumpahkan amarah yang bisa saja memicu kata-kata kasar dapat terposting.

3.   Jangan memasang foto yang tidak senonoh alias terlalu terbuka sebab dapat dijadikan target bahan ledekan/cemohan. Jangan sekali-kali melakukan sexting karena dapat dampaknya dapat mengarah pada cyberbullying.

4.   Jangan terpengaruh jika ada teman yang mengajak bersekongkol untuk melakukan hal-hal yang menjurus cyberbullyin terhadap orang lain dan jangan pula membalas aksi cyberbullying karena sama saja anda telah menjadi pelaku juga.

5.   Tanamkan, bahwa cyberbullying tidak ada manfaatnya bahkan dapat merugikan diri kamu sendiri. Kamu bisa terjerat berbagai UU dan bisa diproses secara hukum jika terbukti melakukan cyberbullying.

6.   Jika menemukan perilaku pengguna internet yang mengarah pada perilaku cyberbullying, pertama blokirlah orang tersebut dari lingkaran pertemanan anda di social media. Jika masih saja seperti itu dan makin keterlaluan, segera laporkan kepada orang dewasa untuk menindak lanjutinya atau segera laporkan kepada pihak yang berwenang. Yang paling penting, jangan lupa untuk menyimpan segala buktinya.

7.   Harap selalu menjunjung tinggi segala etika baik dalam menggunakan internet. Berperilaku sopan di internet dapat menghindarkan kita dari indikasi sebagai pelaku cyberbullying dan segala cybercrime lainnya.

Ingatlah, dalam menggunakan internet ada aturan dan etikanya. Maka, sudah sepantasnya kita junjung tinggi penggunaan internet sehat dan aman. :)
Salam…

 Sumber tulisan : Akun pribadi kompasiana http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/10/12/saling-singgung-bibit-cyberbullying-599815.html
Sumber refrensi : http://karyatulisuksw.blogspot.com/2013/07/tugas-diskusi-cyberbullying-dalam-sudut.html
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1DNU6ANX51sNHVHNnBHAiZbD0uvHbawClDDUd5yYa99eWMtHiz7go1jAn88OwyMN1s7xb1RAPyCci84e7RZzjaZq8xXuPH7G8D080XnDSZb9LuGdR3VpxJC-OhRk9swQeen8h0HZEObc/s320/images+(1).jpg

Posting Komentar

Coretkanlah Opinimu :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Dear Readers...

Tulisan itu memang terkadang membosankan.. namun bertahanlah sampai klimaks .. Temukan yang tak terduga ;) Jemari rapuh ini, hanya sebagai perantara bagi gadis yang tak bisa berhenti berkicau walau tak ada siapapun di sekitarnya..

Popular Posts

Twitter

Followers