Studblog Discussion Hadir Kembali!

Unknown 1 01.46


Sumber: Dokumentasi Panitia

Setelah sukses mengadakan Studblog Discussion 1, setahun yang lalu. Kini Studblog Disscusion 2 hadir mengajak para pelajar se-Kabupaten maros untuk berpartisipasi. Kegiatan ini berbentuk seminar yang mengupas tuntas tentang internet sehat dan aman serta cara nge-blog yang baik dan benar yang dilaksanakan pada hari Minggu, 26 April 2015, bertempat di Buana Café. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Pelajar Maros.


Dengan mengikuti kegiatan studblog ini, pelajar memperoleh materi-materi yang sangat penting dan bermanfaat, diantaranya Materi Internet  Sehat dan Aman, Cara Membuat Blog yang Baik, dan Tips membuat konten. Antusias Pelajar mengikuti kegiatan ini sangat baik, mereka mengikuti tips dan tahap-tahap yang diarahkan pemateri. Mulai dari menerapkan ITP dari DNS Nawala yang dapat menjaga penggunaan internet dari konten-konten berbahaya, ini merupakan penerapan internet sehat dan aman. Selanjutnya, pelajar diajarkan membuat blog dan bahkan sampai membuat konten-konten blog yang mendidik dan bermanfaat bagi orang sekitar. Sehingga, peran pelajar dalam meningkatkan kualitas informasi di internet bisa terlaksana, inilah harapan sesungguhnya dari Komunitas Blogger Pelajar sebagai penyelenggara kegiatan Studblog Discussion.


Kegiatan ini mengusung tema “Learn Hows Your Article Reading By The World” yang berfokus kepada penulisan konten positif yang tentunya bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya sekedar mendengarkan pemateri, tetapi peserta juga dituntut langsung praktek menuliskan konten yang baik. Inilah yang menjadikan kegiatan studblog discussion 2 semakin menarik.  Semoga kegiatan ini bisa tetap eksis diadakan setiap tahunnya sehingga pelajar kabupaten maros mendapatkan wadah belajar ngeblog yang  baik. Saya yakin, sebagai ketua blogger pelajar maros, para pelajar dari berbagai sekolah di kabupaten maros tidak akan menyesal telah mengikuti kegiatan ini. SUKSES STUDBLOG DISCUSSION 2 !!! Yuk, biarkan dunia membaca tulisan kita :) 





 

Salah Siapa?

Unknown 1 05.56
Kepada tuan yang berlagak Tuhan..
ada titipan salam dari yang kau sebut sampah..


Salah Siapa?

Karya Sitti Nadia Tri Septiani

Aku disini, masih menapaki kerikil tajam
Sembari memberi salam pada malam
Dan mencoba mengukir mimpi walau kelam
Bisakah? Aku bahkan tak punya pena untuk digenggam..

Salah siapa tuan?
Haruskah aku memaki Tuhan?
Haruskah ibu dan ayah kusalahkan?
Atau bolehkah aku marah pada keadaan? Lalu Salah siapa tuan?

Dadaku sesak, tak mampu berebut udara dengan mereka
Aku takut tuk bermimpi, apalagi melompat meraih angan
Haruskah kukubur saja semua angan?
 adakah masa depan bagiku, anak pinggiran?

Bohong! Jika Tuan buta akan hadirku..
Aku telah berevolusi menjadi bayang-bayang kelam negeri ini
Bohong! Jika Tuan tuli akan jerit keinginanku
Aku menangis sembari mengais-ngais koin untuk mencapai mimpi

Aku ingin pena
Aku ingin buku
Aku ingin seragam seperti mereka
Aku ingin berjalan menuju bangunan indah yang mereka sebut sekolah
Aku juga ingin mengukir mimpi dan tidak takut dengan ancaman masa depan

Lalu salah siapa tuan? Mengapa hingga kini tak kudapatkan?




Yang Tak Tersampaikan

Unknown 2 08.14
Terlalu lama tersimpan di draft..
I just wanna say, I love you Mom.. 

Yang Tak Tersampaikan

Karya Sitti Nadia Tri Septiani

Ada banyak kisah ingin kubagi
Ada banyak keluh kesah ingin kutumpahkan
Ada luka menganga ingin segera diobati
Dan aku ingin berlari ke arahmu Ma..

Tapi, ada apa dengan gadis manjamu kini?
menjadi canggung memelukmu
menjadi sungkan menangis di hadapanmu
Dan memakai topeng tegar memuakkan hingga buat hatinya tersiksa sendiri

Kenapa pula kini aku sering menyakiti?
Suaraku semakin meninggi
Kemauanku semakin tak tertandingi
Tak jarang, wajahmu berlumuran peluh sebab aku semakin sulit dinasehati

Yang kulakukan, berlari dan mengurung diri
Memaki diriku sendiri karena menutup diri
Memaki keegoisanku akan arti dewasa
Memaki kepengecutanku hingga timbulkan sekat antara kita

Di hadapanmu, aku jarang menangis
itu membuatku teriris dan sangat miris
Jadinya, aku hampir tidak pernah memelukmu lagi
Aku tidak pernah menangis di pelukanmu lagi

Lidahku beku, Ma..
Padahal inginku mengadu tentang lukaku padamu
Tubuhku meriang dan menggigil rindu
Sebab ingin memelukmu, apa masih boleh, Ma?

Dadakku sesak Ma..
Terlalu banyak ucapan sayang didalamnya
Yang kusiapkan untukmu
Yang tak tersampaikan
 Aku menyayangimu Ma, dan akan selalu begitu..

Kenalkan, Aku Utusan Setan

Unknown 2 05.04
Puisi ini dibuat sekitar setahun lalu, saat acara porseni SMA.
Puisi bertemakan Narkoba. Semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi pembaca. Sayang sekali kalau tidak dipublikasikan.
Selamat menghayati !

Kenalkan, Aku Utusan Setan

Karya : Sitti Nadia Tri Septiani


Kenalkan, aku utusan setan..
Akan berpura-pura menjadi teman
Menjadikan hatimu dipenuhi bunga bak di taman
Mengajakmu terbang seakan lupa daratan..

Hai, aku selalu ingin menyapamu
Merasuki setiap sel dalam tubuhmu
Menjadikanmu bahagia di alam semu
Menjadikanmu budak dan ku genggam sisa hidupmu

Kenalkan, mereka memanggilku NARKOBA
Sungguh nama yang  menggoda
Silahkan dicoba
Dan kupastikan hidupmu akan ternoda

Kau takkan bisa lepas dari jeratku..
Keluarga, cinta, dan sahabat, akan lenyap karenaku
Tenang kawan, kau akan lupa atas memori menyakitkan
Dan aku akan berbaik hati untuk mengantarmu ke pintu kematian

Bagaimana rasanya menari bersama setan?
Inginkah kau merasakannya?
Maka datanglah padaku, Kawan..
Dan kuberikan neraka sebagai lantai dansanya

Jadi, jika suatu hari nanti kita bertemu
Jangan coba-coba membalas sapaanku!
Kecuali, kau ingin terluka
Dan memesan kamar di neraka

Sebab menyentuhku bak merangkak ke kaki setan
Sebab berteman denganku bak bonus kunci neraka
Hingga akhirnya kubuat kau sekarat dan menanggung luka

LIVE YOUR LIFE!

Unknown 3 06.59
Apa Tujuan Hidupmu?

Pertanyaan itu sederhana, sesederhana bangun tidur, makan, beraktivitas, pulang, tidur dan menunggu hari esok. Tapi, selalu saja membuat kita kehabisan kata untuk menjawabnya bukan? kehabisan kata atau memang sama sekali tidak memiliki jawaban? seminggu terakhir, saya memikirkan banyak kemungkinan untuk menjawab pertanyaan itu. Ah, andaikan tidak membaca novel itu pasti semuanya tidak serumit ini. Tapi konyol, tidak seharusnya saya menyalahkan novel sekeren itu. karena cepat atau lambat, saya toh memang harus menjawabnya. HARUS!

Lucu memang, karena pertanyaan singkat itu berhasil menguras tenaga dan membuat saya tampak menyedihkan, merasa lelah meski tak ada hal berarti yang dikerjakan, merasa tak ingin melakukan apapun, serba kebingungan dan  lebih banyak melamun lalu mendongak ke langit dan berharap mungkin ada jawaban disana. 

Kau boleh menganggap sikap itu berlebihan, lebay, baperan atau apalah. TERSERAH. tapi sungguh ini serius, pertanyaan itu yang awalnya tidak penting untuk diulas tapi malah mulai menjurus dan menyenggol keadaan-keadaan lain dalam hidup saya. 
Mulai mengundang pertanyaan lain untuk muncul ke permukaan. Ah, semakin rumit. Mulai dari kenapa saya harus melakukan ini? untuk apa? bagaimana? mau jadi apa? hingga pertanyaan semakin detail adakah yang peduli? sebenarnya saya ini apa? 

Terkesan seperti pertanyaan-pertanyaan di buku filsafat? Terserahlah, tapi entah bisikan dari mana saya sangat yakin, pertanyaan ini sangat penting untuk diketahui jawabannya. 
Mungkin beberapa orang akan memandang pertanyaan ini adalah pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Saya pun sempat memandang remeh pertanyaan ini, Membahagiakan orang tua? jadi orang sukses? berguna bagi sesama. Ya tentu semua orang ingin itukan? tapi bagaimana standar pencapaiannya? ah dan pertanyaan terus berlanjut ketika saya berhasil menjawab satu. 

Saya memang tidak bisa menjawab pertanyaan itu, sampai saat ini pun ketika ditanya, saya masih kebingungan dan terdiam untuk berpikir. Terlalu banyak pertanyaan yang timbul hanya karena pertanyaan itu sendiri dan jika tetap keras kepala untuk menjawab dan menggali terlalu dalam tentang pertanyaan-pertanyaan itu bisa saja otak saya sudah berubah posisi sepersekian derajat. xD 

Tapi satu hal yang membuat saya tersenyum dan ingin menuliskan ini. Saya sangat bersyukur diberi kesempatan hidup oleh yang Maha Kuasa. Entah hidup ini adalah kenikmatan atau ujian (saya pikir keduanya)
Saya juga sadar, betapa beruntungnya saya dan dengan kemurahan hati-Nya lah saya bisa menjadi seperti sekerang. Saya akan tetap percaya, apapun yang didepan bukankah Dia sangat mencintai kita? mana mungkin memberikan terburuk?

Saya tidak ingin menjadikan hidup ini sia-sia. Saya mungkin masih masuk dalam kategori remaja tanggung, yang masih belum paham betul tentang hidup. Saya juga belum berani menjawab tujuan hidup saya, tapi yang saya sadari saat ini. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kemurahan hatiNya yang telah memberikan hidup sebegitu menakjubkan seperti saat ini.

Tidak menyia-nyiakan hidup :)

Saya tahu jawaban ini masih sangat umum. Tapi malah entah mengapa membuat saya makin yakin, dengan memulai untuk tidak menyia-nyiakan hidup, mensyukuri apapun. dan berprasangka baik kepadaNya. Saya akan belajar banyak tentang hidup.. 
hidup itu sendiri yang akan memberitahukan jawabannya 
Hidup saya.. 
dengan tidak menyia-nyiakan hidup, saya akan belajar mencari dan mengumpulkan remah demi remah sebagai bekal di hari kemudian..
dengan tidak menyia-nyiakan hidup, saya akan belajar beribadah lebih daripada hari kemarin..
dengan tidak menyia-nyikan hidup, saya akan lebih bersyukur..

taukah? mesti kadang saya mengutuk langit..
Dia bahkan dengan kemurahan hati-Nya masih mengirimkan hal-hal yang luar biasa dalam hidup saya..
meski menyakitkan dan bahkan sempat membuat saya merasa hidup ini tidak adil..
dengan kemurahan hati-Nya.. saya yakin Ia menyiapkan hal istimewa didepan sana.

Be Awesome Outside and Amazing Inside :)
LIVE YOUR LIFE!

PS: terimakasih kamu yang selalu hadir disaat saya bahkan tak mengenali diri saya sendiri. Saya percaya Allah SWT mempertemukan kita semua karena kehidupanmu akan mempengaruhi kehidupanku dan kehidupan orang lainnya di kemudian hari. 
Entah bagaimana akhirnya, saya bersyukur tentang hari kemarin dan hari ini.
Entah ada apa di kemudian hari.. 
pasti ada saatnya, saya kembali jatuh dan kebingungan.
hari ini, saya memohon kembali kemurahan hati-Nya,
semoga saya tetap beruntung karena kalian akan tetap ada disamping saya. Walau terkadang saya bisa menjadi begitu egois dan gengsi. Walau terkadang saya lebih sering mengatakan tidak apa-apa.
semoga kalian tetap disana, tidak bergeming walau berulang kali saya mengatakan tidak menginginkan uluran tangan siapapun. Tetap peka kalau sebenarnya saya tidak pernah baik-baik saja jika sendiri dan membutuhkan seseorang bahkan untuk berbagi cerita konyol.
{} BIG THANKS..

Hei.. hidup itu selalu adil bukan? :)

365 days

Unknown 3 08.49

Selasa, 24 Februari 2015. 
Hari ini tepat setahun..
Tepat 365 hari..

Bagaimana mungkin saya bisa lupa ?
Mustahil.
Bahkan sekarang, masih sangat jelas terputar dingatan bak ftv yang baru saja saya tonton.
Tapi, sayangnya ini bukan ftv, bukan cerita fiktif belaka.
Ini kenyataan dan lagi-lagi memang lebih menyakitkan.

Saya bisa apa? kecuali menangis sesenggukan dibalik tirai malam? Melamun hingga kebingungan tentang apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan sempat menganggap semua itu hanya mimpi? Demi untuk bertahan dan nampak baik-baik saja.Demi tidak menyakiti siapapun dengan keadaan seperti ini. Ya, saya sempat menjadi sesedih, seputus-asa dan selemah itu.
Sekali lagi, sayangnya ini bukan ftv.
Ini kenyataan dan kehilangan benar-benar memeluk tanpa membiarkan saya mengambil nafas..

24 Februari 2014

Dia benar-benar pergi? Tapi beberapa hari yang lalu dia baru saja berpesan agar saya belajar lebih giat, dia sempat mengirimkan pesan singkat tentang saran kampus mana saja yang menurutnya baik untuk saya pilih melanjutkan pendidikan setelah  lulus bangku SMA. Tidak, bukankah ini terlalu tiba-tiba? Saya bahkan baru saja merasakan benar-benar sedekat ini dengannya. Beberapa hari yang lalu, saya bahkan masih sempat saling ejek dan beradu mulut. Beberapa hari yang lalu saya bahkan melihatnya sedang duduk di salah satu kursi cafe kita.
Saya sempat begitu keras menyubit diri sendiri. Sakit. Tapi, rasanya ada yang jauh lebih sakit, membuat saya ingin berteriak kesakitan. Sekeras mungkin saya menganggap ini mimpi, maka sekeras itupula saya sakit. 

Hari itu, semua orang benar-benar menangis memanggil namanya. Sementara saya masih terduduk di lantai, mencoba mengambil nafas yang saya tahu itu sia-sia. Sepersekian menit saya tak kunjung bisa menangis, hingga akhirnya tangis tumpah ketika mobil ambulans tiba di depan rumah dan tubuhnya dibaringkan tepat di hadapan kami semua. Tidak salah lagi, itu dia. Itu wajahnya. Dia tertidur begitu tenang. Ada beberapa memar disekujur tubuhnya yang entah mengapa juga menambah sakit kami semua.

Ya Allah..
Mengapa dia begitu dingin..
Mengapa dia tertidur bahkan ketika orang-orang memanggil namanya..
Mengapa dia tak kunjung bangun bahkan ketika Mama memeluknya..
Mengapa dia tak kunjung tertawa ketika aku menangis seperti orang tak waras..
Mengapa dia tak segera membuka matanya..
Saya hanya ingin dia sekedar membuka matanya dan bilang "Dasar Cengeng!" atau tak apa jika dia bangun lantas smengejek dan menggoda saya seperti saat kami bertengkar.
Sungguh! Demi apapun, saya ingin dia seperti itu. Sekarang!

Saya hanya memandanginya, memanggil namanya walau tak kunjung bisa bersuara, memegangi tangan dinginnya. Lalu, mengusap wajahnya. Saya bahkan mencoba mengajaknya bicara. 
"Hei, coba lihat wajahmu sekarang. Sangat jelek!"
"Kaka Bagus.. Ayo bangun!"
"Kaka Bagus.. mana yang sakit? Yang ini? atau yang ini?"
"Kaka Bagus, Kakakku.. Kakakku.." 

Saya masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
Terkadang semuanya terlihat biasa saja, tidak ada yang perlu saya kuatirkan. Tapi sepersekian detik, saya kembali merasa ditampar dan tiba-tiba mendapati diri menangis sesenggukan. 
Apa kehilangan memang selalu sekejam ini?
Mereka bilang tragedi kecelakaan mobil, dia dan seorang temannya yang saat itu mengemudikan mobil juga tewas ditempat. Mereka bilang seperti itu. Saya menolak untuk mendengar lebih jauh lagi.
Saya tak bisa berhenti membayangkan bagaimana dia harus melewati itu semua. Kak.. tolong katakan kau baik-baik saja dan sialnya, dia masih saja diam tak bergeming.
Dalam hati, saya terus bergumam seperti itu, sementara saya merasakan pelukan Dede semakin erat. Dede merasakan pukulan hebat, sama seperti kami semua. Bahkan terlalu dini untuk seusianya.

Kaka Bagus..
Hei, tolong jangan seperti ini..
saya janji tidak akan jadi adik yang menjengkelkan lagi..
saya janji untuk selalu menuruti perintahmu 
saya janji untuk tidak membangkang
saya janji untuk tidak cengeng..
asalkan, tolong bangun..
jangan biarkan kami terluka seperti ini..

Pertanyaan singkat dari Dede, "Kaka Putri, Kaka Bagus kenapa?" membuat sakit ini semakin gila.
Dede menanyakan itu sambil menangis, saya yakin dia sudah tahu jawabannya. Hanya saja, seperti kami semua, dia juga ingin menolak kenyataan.
Selaku kakak saya bisa apa selain memeluknya? Bahkan, tangis saya jauh lebih hebat dari Dede. 
saya tidak pernah menyuruh Dede berhenti menangis, karena saya tahu satu-satunya yang meringankan sakit itu adalah tangis.

Orang-orang masih terus berdatangan, kami sekeluarga tidak ada yang tertidur sedetikpun. 
Begitupun air mata kami, sedetikpun tak mengering. 
Setiap kali penutup wajahnya dibuka, setiap itu pula saya merasa ditampar. 
Bahkan menuliskan hal ini sekarang, butuh waktu setahun untuk menyimpannya dalam draft.

Saya sempat begitu benci dengan orang-orang yang dengan mudah menyuruh saya berhenti menangis..
saya sempat marah pada Mama dan Bapak yang menyuruh saya ikhlas padahal Beliau tidak..
saya sempat merasa tidak adil pada Tuhan hanya karena memanggil Kaka Bagus begitu cepat..
saya sempat menganggap semua ini omong kosong..
Ya, saya memang sempat se-tidak waras itu..

Smsnya masih ada di Inbox Hp,berisikan nasihat.
Saya tidak begitu paham kenapa dia tiba-tiba menjadi sebijaksana itu..
Hei, setidaknya dia harus mengucapkan selamat tinggal, bukan?
saya tahu, saya bukanlah satu-satunya yang merasa kehilangan..
saya tahu yang paling hancur disini adalah Mama..
semenjak hari itu, mama masih mengitung hari. 
Beliau yang membesarkannya dan sangat merindukannya..

orang kedua yang paling terluka,mungkin Bapak.
walaupun untuk pertama kalinya melihat Bapak menangis cuman hari itu.. 
itupun cuma sekali..
setelahnya, hingga setahun ini saya tidak pernah melihat Bapak menangis lagi. Entah jika ternyata, Beliau menangis diam-diam hanya karena tidak ingin menambah kesedihan di keluarga sederhana kami.
saya tahu itu lebih menyakitkan dan tidak seberapa jika dibandingkan luka yang saya tanggung.
bagaimana tidak? 3 hari sebelum hari itu adalah ulang tahun Beliau dan Kaka Bagus masih sempat mengirimkan ucapan selamat ulang tahun beserta doanya untuk Bapak. 
saya pernah merasakan ingin menangis tapi tak bisa dan saya berani sumpah, itu jauh lebih menyakitkan. 

Sangat tiba-tiba, tak ada ucapan selamat tinggal. Walaupun begitu banyak tanda, tak ada yang bisa langsung menyadarinya. Tanda itu bermunculan dalam ingatan kami, setelah ini terjadi. Lalu kami bisa apa? Rasa sakit memang selalu menuntut untuk dirasakan.

Untuk kalian,
Selagi orang-orang yang kalian sayang masih ada. 
Selagi saudara kalian masih sering mengajak bercanda, bertengkar, dan hang out bareng. Enjoy it, cause you never know when you or them will gone. You never know when loss will hug you!
Begitu banyak perubahan setelah hari itu. Begitu banyak cerita yang tidak pernah sanggup saya keluarkan hingga saya sesakit ini. Saya bahkan kehilangan diri saya sendiri, berhenti menulis dan menjadi paranoid.
Tapi saya mencoba menuliskannya sekarang, mungkin bisa mengurangi sakit walau tak seberapa. Saya menuliskan hal ini, bukan untuk meminta kalian bersimpati, tapi saya hanya ingin mengurangi sakit sekaligus menyadarkan orang-orang tentang apa yang sekarang mereka miliki. Kehilangan benar-benar kejam, kamu tidak akan tahu kapan dia merampas kebahagiaan.

Jika kalian berkenan, saya juga ingin meminta doa untuk Kaka Bagus. Lebih banyak doa, lebih baik kan? Walaupun beberapa dari kalian tidak mengenalnya, tapi dengan membaca ini kalian akan mengenalnya. Kalian akan tahu betapa menjengkelkan dan penyayangnya dia. Kalian akan tahu kalau dia itu anaknya seru dan jail. Jika kalian bertemu, mungkin akan menyenangkan menjadi temannya. Entahlah, walaupun sebagai adik, saya tetap menganggap dia kakak yang menjengkelkan dan sungguh, saya sangat merindukannya.

Let's see, how many story, i can write about this. Karena tetap saja, ini masih menyakitkan bahkan di setiap huruf yang saya ketik. 

Pain always demand to feel.. 
Seperti bayangan, terus mengikuti dan seikhlas apapun, ini tetap menyakitkan. 
dan kamu tidak akan pernah siap ketika kehilangan mendekapmu, kamu harus menghadapinya!


NB: terima kasih doanya :)




Saya Kembali! :)

Unknown 7 05.41

Hai..
Saya benar-benar tidak tahu bagaimana membuka postingan ini.
sudah sangat lama dan terkesan kaku bukan?
maafkan saya kalau ternyata kalian cukup kecewa.

Saya tidak tahu, apakah ini waktu yang tepat untuk kembali menulis lagi di blog ini. Wah, sudah sangat lama rupanya. Saya merasa bersalah pada diri saya sendiri karena mengubur begitu lama hasrat untuk menulis. Tapi, semua tentu ada alasannya. Saya kembali menulis di blog ini pun ada alasannya. :)

Readers..
Setahun ini banyak yang terjadi dalam hidup saya. Mungkin tidak penting untuk diceritakan dan dibaca oleh kalian. Akan tetapi, saya perlu menuliskannya. Saya butuh, sangat butuh! Agar saya tidak sakit lagi. Paling tidak, sedikit lebih baik.

Mungkin jika menengok ke postingan-postingan di blog ini. Terakhir kali saya menulis saat kelas 3 SMA and here i am, saya sudah kuliah dan sekarang sudah mulai masuk semester 2.

Setahun..  Ya.. kurang lebih setahun lamanya..

Saya mulai menulis karena saya tidak ingin dilupakan..
Saya tidak ingin hancur bersama tubuh saya..
dan saya ingin, karya-karya saya tetap ada hingga orang-orang mulai bertanya-tanya siapa saya dan bagaimana saya..
Hingga mereka menyayangi saya tanpa perlu mengenal saya..
Hingga mereka memanjatkan doa untuk saya hanya karena mereka merindukan saya..
Sangat klise bukan?
Lalu, kemarin saya bahkan tidak bisa menulis karena terlalu sakit.. 
Dan kini, saya benar-benar ingin kembali menulis..
Agar saya tidak sakit.. :)


Jadi,  bisakah saya mendapatkan ucapan selamat kembali? :)
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Dear Readers...

Tulisan itu memang terkadang membosankan.. namun bertahanlah sampai klimaks .. Temukan yang tak terduga ;) Jemari rapuh ini, hanya sebagai perantara bagi gadis yang tak bisa berhenti berkicau walau tak ada siapapun di sekitarnya..

Popular Posts

Twitter

Followers