Puisi Berkorban untuk Dikurban
Berkorban untuk Dikurban
Tulisan sederhana Sitti Nadia Tri Septiani
Hari ini masih ku dengar takbir
Hari ini masih diizinkan mengucapnya di bibir
Pagi ini mentari memasang wajah teduh nan khidmat
Pagi ini nada biru langit berubah jadi nyanyian nikmat
Umurku kian bertambah
Masih kuingat beberapa tahun silam
Saat aku lari ketakutan melihat mereka menggelepar menemui ajal
Saat aku merasa iba melihat darah bercucuran
Tanyaku “Mengapa sapinya menangis mama?”
Kata mama “Sapinya tidak sedih sayang, dia bahagia”
Sebab haru hinggap di hatinya
Terlampau bahagia sebab bisa berguna bagi kita
Masih kuingat, tangan mungilku menengadah
“Tempatkanlah hewan kurban didalam surga Ya Allah”
Batinku, agar pengorbanan mereka terbayarkan
Kemuliaan mereka telah kusaksikan hingga menjadi pelajaran
Kini, aku masih mendengar takbir
Kini, aku masih diizinkan tuk melihat pengorbanan suci
Melihat mereka berkorban untuk dikurban
Melihat mereka menahan sakit untuk bermanfaat
Hari ini bahagia.. Kita berbagi bersama
Sekantong daging mereka sangatlah lezat
Hari ini bahagia.. kita memanjat syukur pada Allah
Pun keluarga berkumpul dalam atmosfer nikmat
Kini, masih kudengar takbir
Bersama senyuman syukur
Senyuman Orang-orang yang membawa sekantong daging
Senyuman para hewan yang rela berkorban untuk dikurban
Selamat Idul Adha bagi yang menjalankan :)
Mohon maaf lahir dan batin.. :)
Sumber Tulisan : Akun pribadi kompasiana http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/10/15/berkorban-untuk-dikurban-600704.html
sumber gambar : http://www.masuk-islam.com/kurban-idul-adha-tak-sekedar-hanya-berkurban.html
Posting Komentar
Coretkanlah Opinimu :)