Puisi Gerimis dan Hujan

Unknown 1 06.15

Gerimis dan Hujan

Goresan pena Sitti Nadia Tri Septiani


Kali ini..

Biarkan aku tetap membenci hujan..

Namun mencintai gerimis..

Hanya untuk melihat pelangi..




Aku butuh titik-titik air yang tetap sunyi agar warna-warni itu bisa bertahan hingga 5-10 menit lamanya..

Hanya itu..

Walaupun aku tahu,,

Pelangi  itu akan terganti lagi..



Tapi kurun waktu beberapa menit itu..

Aku selalu menantinya..

Sebab gerimis dan hujan..

Tak sama..



Dan kini, biarkan aku menoleransi diri..

Aku belajar mencintai gerimis..

Sebagaimana aku menantikan pelangi.. 

mencoba tuk hapus sisa tangis



Tapi tetap saja..

Hanya gerimis..

Tak pernah kuperuntukkan untuk hujan..

Walaupun kata orang, gerimis dan hujan adalah saudara..


Aku hanya mulai merasa..

Ketika gerimis hadir..

Dia mengucapkan janji..

Janji untuk memberiku pelangi... 



Aku tersenyum ketika gerimis..

Namun kembali ketakutan jika titik-titik air itu menjadi lebat bahkan bergemuruh dengan jahat...

Dan aku kembali tersenyum ketika hujan hanya menyisakan gerimis..

Aku tersenyum terhadap gerimis..

Karena entah mengapa, aku seperti merasa sebentar lagi ia akan memanggil pelangi untuk menyapaku..







1 komentar

Serius Gerimis menjanjikan Pelangi? Bahkan disaat malam sekalipun?

Posting Komentar

Coretkanlah Opinimu :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Dear Readers...

Tulisan itu memang terkadang membosankan.. namun bertahanlah sampai klimaks .. Temukan yang tak terduga ;) Jemari rapuh ini, hanya sebagai perantara bagi gadis yang tak bisa berhenti berkicau walau tak ada siapapun di sekitarnya..

Popular Posts

Twitter

Followers