Puisi Mengeja Rindu
Mengeja Rindu
Goresan pena Sitti Nadia Tri Septiani
Saat kau duduk dihadapanku
Saat deretan buku jadi saksi bertukar kisah
Saat kalimat “Sampai jumpa” membuatku menanggung rindu
Apa kabar sang penerima sinyal rindu?
Aku pengirim sinyal ini, di dalamnya ada rindu yang tersirat
Ingin kutanyakan, sampaikah ia padamu?
Hanya khawatir rindu tersesat sebab tak ada sinyal yang sama kudapat
Kini, aku marah pada si jarak
Sebab membuat rindu, ragu dan si perhatian menamparku
Si perhatian menjadi buram hingga membuatku terhenyak
Sedang rindu telah berkhianat lalu bersahabat dengan ragu
Apa ini ulah sang jarak?
Tapi jarak bahkan menolak tuk dilibatkan
Dan kini, rupanya ragu berhasil buatku terisak
Hingga aku tuli terhadap penjelasan
Aku mohon! Semoga resah jadi tiada sebab si perhatian berhasil menang!
Hingga jarak dan ragu tak berkutik
Aku mohon ! Semoga rindu menjadi pupuk bunga kasih sayang
Hingga ragu jinak dan tak bisa buatku terisak
Kau tahu? Aku bukanlah gadis kuat apalagi penyabar
Virus rindu terlanjur menggorogotiku , ia ingin selalu mendengar kabar..
Tak apa walau berulang untaian kalimat “baik-baik saja”
Dan dikala malam, sekedar doa agar mimpi indah
Aku akan terus mengeja rindu
Walau jarak mengaku tak bersalah karena tuduhanku
Walau ragu minggat dari otak dan hatiku
Selama mata tak menemukanmu, izinkan aku mengeja rindu
sumber tulisan : Akun pribadi di Kompasiana
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/09/06/mengeja-rindu-589432.html
sumber gambar : http://penyair-sepi.tumblr.com/post/58267690129
1 komentar
Subhanallah... Puisi yang indah... mesti menjadi sebuah album.. Salam blogwalking
Posting Komentar
Coretkanlah Opinimu :)